AndRi!Ok!!!!

AndRi!Ok!!!!

Kamis, 27 Mei 2010

CerPeN

A Long Short Story writed by:
RIDWAN LIMPO

Subuh yang nyaman.Angin bertiup kencang merayu-rayu agar orang yang semulanya telah bangun untuk melanjutkan tidurnya kembali.Zahrah telah membuka jendela kamarnya.Meskipun santri-santri wati masih banyak yang melanjutkan tidurnya.Zahrah bergegas untuk ke masjid menunaikan shalat subhu.Sebelum masuk ke pintu masjid dia memanggil dan menyapa “Hai Ali?”.katanya sambil melambaikan tangannya.Aku pun membalasnya,”Hai Zahrah”.Dia pun langsung masuk masjid.Sebelum saya masuk masjid saya tersenyum sambil berkata dalam hati, “ada apa yah dengan anak itu,biasanya tidak seceria ini! “.
Seperti biasanya Zahrah beserta teman-temannya di Ma’had menuju ke kelas untuk belajar subuh.Tidak biasanya dia datang bersama Zakiah, Azmi, dan Nisa,biasanya sih datangnya bersama sahabatnya si Rani.Di dalam kelas saat diabsen, Zahrah pun mengangkat tangannya dan berkata dengan suara yang lumayan keras “ Hadiroh”.Tak sedikit temannya langsung berteriak, “Kok rajin banget,yang kemarin mati itu nenek ke 100 mu yah?”. Kata temannya sambil mengejek .Senyum dan keceriaan yang semula menawan dan merayu kini berubah menjadi wajah yang cemberut setelah kata-kata itu terucap dan ditujukan padanya.Memang dia selalu diejek habis-habisan jika dia baru datang dari rumahnya,Yah…….namanya juga anak remaja kan masa-masa serunya.Apa lagi Zahrah paling sering pulang dengan seribu macam alasan , sakitlah,periksalah,neneknya meninggal,kakeknya meninggal atau bahkan sejuta alasan lainnya,dan dia pun jika pulang bukan hanya sehari bisa-bisa tiga sampai sepekan.
Pada saat jam istirahat Zahrah pun memanggilku,katanya sih ingin curhat gitu.Sebagai seorang yang sangat enak diajak sharing ditambah lagi karena saya adalah sahabat saya ,aku pun menghampirinya.Belum duduk baik saya langsung dilontarkan pertanyaan , “Kenapa sih teman-teman selalu begitu kepadaku?”,katanya sambil cemberut. “Ah……memang kamu orangnya gitu kok “,Kataku.”Tapi kan setidaknya tidak terlalu gitu kaleeee….”,.Sambung Zahrah. “Iyyalah saya ngerti, pasti mereka itu masih peduli sama kamu ,seandainya saja mereka itu tidak seperti itu,berarti mereka itu sudah cuekinn kamu,memang akhir-akir ini kok kamu gitu sih,memang ada apa?”,kataku.Dengan sedih dan sedikit pahit ia menjawab pertanyaanku, “Nenekku sakit, jadi saya harus merawatnya sendiri, saya tidak tega melihat nenekku dalam keadaan sakit harus menyelesaikan seluruh pekerjaan rumah, saya kasihan sekali“.Dia pun lanjut bercerita banyak kepadaku, saya pun langsung mengerti permasalahaannya, memang sudah lama dia suka bercerita tentang masalah-masalah keluarganya kepadaku.
Dia sudah lama tinggal dengan neneknya karena ayahnya sudah lama bercerai dengan ibunya dengan alas an yang sangat kuat.Sedangkan ayahnya menikah lagi, tetapi itu sama saja, ibu tirinya tidak memperdulikannya malahan selalu menyiksanya , begitu pun dengan ayahnya yang tidak punya banyak waktu untuk bersama zahrah karena sibuk dengan pekerjaannya.Hatiku sangat kasihan dengan Zahrah.Tetapi ia masih sedikit beruntung dari anak-anak lainnya.
Sepulang belajar di kelas, sebenarnya saya harus langsung menuju ke masjid untuk shalat Dzuhur, akan tetapi Zahrah memanggilku dan saya pun menghampirinya dan berkata, “What happen with you Zahrah?”. “Kenapa sih si Rani cuek sama saya?”,Tanya Zahrah.”Ah…..itu hanya perasaan kamu saja “.Jawabku. “Tidak, buktinya tadi dia tidak bersamaku “,tegasnya. “Iyya juga sih tadi kamu datang tidak barengan dengan Rani, padahal biasanya barengan ,Rani kan sahabat kamu, uuuuummmm……………….nanti sajalah saya tanyakan ke Rani”.Kataku.Saya pun langsung ke Masjid karena sudah iqamah.”Zahrah ada-ada saja “,sambil berjalan hatiku berkata demikian.
Memang sih saya dan Zahrah sudah sahabatan sejak kelas satu SMP,tak terasa kami sudah duduk di kelas satu SMA.Jika mengingat-ingat masa lalu,saya teringat saat saya dan Rani membantu Zahrah untuk mencari ibu kandungnya ,kareana ia sudah tak pernah bertemu dengan deangan ibunya sejak duduk di kelas dua SMP.Tapi semua usaha yang kami lakukan itu hanya percuma.Mengingat masa lalu dengan sahabatku Zahrah dan Rani saya tertawa sendiri,rasanya konyol.
Keesokan harinya, saat belajar di kelas saya tak sadar,bahwa Zahrah tidak masuk hari ini.Saya pun tanya Rani, “Ran, Zahrah kok tidak masuk?”,tanyaku.”Katanya sih tangannya sakit”, jawab Rani.Ah…..anak itu ada-ada saja.Palingan juga sebentar di sudah nampak.
“Hai Ali?”,seseorang memanggil.”Siapa yah,kayaknya suaranya sudah tidak asing ditelingaku lagi”.kataku dalam hati sambil melanjutkan langkahku menuju ke dapur untuk ambil makan siang.Dari kejauhan saya menoleh mencari tahu siapa yang memanggilku.”Yaaa ampun itukan Zahrah “,kataku.saya pun cepat ambil nasi dan bergegas untuk menghampiri si Zahrah.”Kenapa tidak masuk belajar lagi,Rah?”,tanyaku.”Tanganku sakit”, katanya dengan agak pelan dan meyakinkan.”Kok ambil nasi ?”, sambungku.”Lapaaaaaaaarrr“,jawabnya.”Yaaaa…..ada-ada saja kamu ini,memang kamu nggak pernah kenyang kok,pantaslah itu badan makin gede’ ajha”,kataku sambil tertawa. Memang dia suka seperti itu,tapi nanti juga dia pasti berubah kok.
Saat pengajian di masjid memang nyatanya dia itu hadir,heran dengan anak itu.Bersendah gurau dan bermain saat pengajian memang sering kami lakukan.Dia pun memberi tanda,dengan isyarat bahasa jari yang saya ciptkan dengan Zahrah dan Rani.Dari isyarat itu Zahrah bertanya “Kamu sudah bicara dengan Rani?”. “Blooom”, jawabku dengan isyarat bahasa jari.” Kapan?”,tanyanya lagi.”Uuuuum…..besok degh saya kabarkan “,jawabku.
Sepulang dari shalat Isya’, saya pun memanggil Rani. “Rani”,kataku dengan nada yang besar.Dia pun menghampiriku.” Ada apa?”,kata Rani.” Kenapa sih akhir-akhir ini saya jarang melihat kamu bertutur sapa dengan Zahrah,padahal biasanya kamu akrab,bercanda pun kamu sering!”,tanyaku.”Tidak apa-apa kok,itukan karena dianya sendiri cuek sama saya”,jawabnya. “Oooowh…….gitu yah,sudahlah saya kembali saja,thanks yah!”,kataku dan langsung pulang. Saat ambil makan malam, saya mencari Zahrah,akan tetapi saya tak melihatnya. Sayang sekali padahal saya kan mau ngabarin sesuatu sesuai janjiku. “Nanti sajalah besok”,kataku sambil berjalan kembali ke kamar setelah ambil nasi.
Keesokan harinya saya pun bertemu dengan Rani,karena saat itu zahrah tidak saya lihat, jadi saya bertanya kepada Rani, “Ran, kamu lihat si Zahrah nggak?”, tanyaku.”Memang kamu tidak tahu yah,si Zahrah kan pulang semalam!”, jawab Rani. “Oowh……gitu yah, emang kenapa?”, sambungku. “ Katanya sih kakeknya meninggal, jadi dia dijemput oleh kakaknya”,balas Rani. “Yah,dasar anak itu selalu begitu tapi, siapa tahu aja bener,oh iya thanks yah”, kataku.”Sama-sama “,jawab Rani. Kasihan sekali, padahal saya mau kasi info kepadanya sesuai janji saya.
Sudah beberapa hari Zahrah meninggalkan Ma’had. Teman-teman sangat geger ketika guru masuk mengajar di kelas,memang sudah kebiasaan saat diabsen apalagi tiba giliran Zahrah.”Nurul Zahrah”, kata guru saat mengabsen. “Ahhh…..dia itu pura-pura Bu’, katanya kakeknya meninggal, memang kakek dan neneknya ada seribu apa?”, kata salah seorang temannya. Untung saja guru saat itu sangat pengertian jadi, ia tidak banyak menaggapi perkataan dari temanku.
Berselang sepekan, si Zahrah baru datang.Kelas pun menjadi heboh karena kedatangannya.” Zahrah, yang kemaren mati itu kakek yang ke seratusmu yah?”,kata salah satu teman kelasnya.Cemberut-cemberut dan cemberut, itulah Zahrah saat di ejek oleh teman-temannya. Kasihan si zahrah, temannya selalu berprasangka buruk kepadanya.Tapi, entahlah apakah memang benar begitu atau itu hanya alasan si Zahrah saja.
Saat jam istirahat, saya mencari si Zahrah.Akan tetapi,dia tidak nampak seperti biasanya yang penuh dengan candaan dan tawa,atau dia pergi ke kantin untuk makan!.Biasanya sih seperti itu. Saya pun menuju ke kantin,akan tetapi ia tidak berada di sana.Kebetulan si Rani ada di bawah pohon, saya pun menghampirinya dan bertanya” Ran, kamu lihat si Zahrah,tidak?”, tanyaku agak pelan agar tak ada temanku yang mendengar, apalagi disini ada banyak orang. “ Sejak tadi saya tidak melihatnya!”, jawab Rani. “ Kalau begitu yuuuk, temani saya mencarinya!”, kataku.
Saya dan Rani pun mencari kesana kemari akan tetapi Zahrah tiadak juga di temukan.” Oooh…iyah, coba kamu cek di kamarnya saja deh, siapa tahu dia ada di sana!”, kataku kepada Rani. “ Iyya deh saya coba, memang sih Zahrah kalau ada masalah biasa ada di kamar menangis sendirian”, kata Rani. Rani pun langsung menuju ke kamar Zahrah.Tak lama kemudian Rani datang. Katanya sih dia tidak ada di kamar “Ran, coba kita ke belakang kelas yang baru,siapa tahu zahrah ada di sana,biasanya sih di situ tempat zahrah kalau bolos”. Kataku.
Sesampai di sana, ternyata Zahrah ada. Saya dan Rani pun langsung menghampirinya. “Rah, ada apa?”, Tanya Rani. “Tidak apa-apa kok”, jawab Zahrah.”Tapi kalau kamu tidak apa-apa kenapa kamu menangis?”, kataku.” Iyya Rah, mending kamu jujur saja,katakan semuanya kita inikan sahabatan mulai dari kelas satu SMP, tak wajar rasanya saling menutupi, siapa tahu saja kami bisa membantu”,desak Rani.
Dia pun menceritakan semua problema-problemanya yang sedang ia hadapi, memang semua itu sulit dihadapi, apa lagi kita masih dalam proses belajar untuk bekal di hari esok. memang wanita yang tegar dalam menghadapi masalah, saya akui itu.Tapi akhirnya kami bisa memberikan nasehat kepada Zahrah agar bisa bangkit dari situasi yang seperti ini.kami ingin melihat dia terus tertawa, bercanda, bermain, dan bahagia seperti dulu.Setelah kita memberi nasehat dia pun dengan setulus hatinya ingin berjanji.” Iyya deh saya janji tidak akan seperti ini lagi, walaupun aku punya masalah itu tak akan membuat saya jatuh semangat”, kata Zahrah. “Gitu donk, itu baru Zahrah”.Kataku. “Tapi ingat janji manismu untuk berubah”, sambung Rani. Tak lama kemudian Zahrah berkata, “ Iyya-iyya saya ingat kok janjiku tapi, satu lagi saya lapar, hahahahahahahahah…”, kata Zahrah. Kami pun tertawa bersama karena kekonyolan si Zahrah, memang Zahrah selalu gitu kok.Aduuuuhhh…Zahrah- Zahrah ada-ada saja, kata Saya dan Rani sambil menuju ke kantin. Dalam hatiku berkata, “ Semoga saja si Zahrah berubah seperti janjinya kepada Saya dan Rani”.Aaaaaaaaamiiiiiinnnn…………….
THANKS FOR READING!!!